The Construction of Traumatic Marriage Reality in Early Adults in Medan City Post-Parental Divorce in the Context of Interpersonal Communication
Main Article Content
This study analyzes the construction of traumatic marriage reality in early adulthood in Medan City following parental divorce, focusing on intrapersonal communication. The research also explores the forms of traumatic marriage experiences in this context. The study employs the theories of reality construction, family communication, intrapersonal and interpersonal communication, reasoned action, social judgment, trauma, marriage, divorce, and early adulthood. Using a constructivist paradigm and qualitative descriptive method, the study involved five informants: two aged 24, two aged 25, and one aged 19. The results reveal that four informants construct marriage as complex, burdensome, and not a life goal, while one informant shifted from subjective to objective reality, viewing marriage as a source of happiness and a life goal. Three informants experienced complex marriage trauma, while two experienced simple trauma. Interestingly, not all informants with negative marriage constructions experienced complex trauma. Specifically, informants NA, AAP, and AN had negative constructions with complex trauma; informant VWY had negative constructions with simple trauma; and informant HS had a positive construction with simple trauma. This study highlights the diverse ways early adults in Medan City construct and experience the reality of marriage after parental divorce.
Abror, H. K., & MH, K. (2020). Hukum perkawinan dan Perceraian.
Aisyah, A. P., Parwati, G., & Prabowo, M. I. (2023). Kontruksi Sosial: Fenomena Pernikahan Dini Dalam Realitas Sosial Masyarakat Desa. Sabana: Jurnal Sosiologi, Antropologi, Dan Budaya Nusantara, 2(1), 56-65.
Aprianti, A. (2023). The Traumatic on Having Marriage to Female Teenagers from Divorce Family. Jurnal Ilmiah LISKI (Lingkar Studi Komunikasi), 9(1), 60-65.
Armanto, R. P. (2021). Peran Konseling Pra Nikah untuk Menurunkan Angka Kematian Maternal dan Angka Kematian Bayi (Vol. 1, No. 1). Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya.
Aulia, M. R., Rifayanti, R., & Putri, E. T. (2021). Persepsi Pernikahan Menurut Wanita Dewasa Awal Yang Orang Tuanya Bercerai. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 286-296.
Berger, R., & Paul, M. (2008). Family secrets and family functioning: The case of donor assistance. Family Process, 47(4), 553-566.
Berger, P. L. (2015). Konstruksi Realitas Sosial Sebagai Gerakan Pemikiran. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Komunikasi Dan Informatika, 5(3), 11-23.
Berger, P. L., & Luckmann, T. (2018). The social construction of reality: A treatise in the sociology of knowledge. Penguin UK.
Boss, P. (2016). Family stress management: A contextual approach. SAGE Publications.
Budyatna, M., & Ganiem, L. M. (2011). Teori-Teori Mengenai Komunikasi Antar-Pribadi. Kencana
Burhan, B. (2013). Sosiologi komunikasi: Teori, paradigma, dan diskursus teknologi komunikasi di masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Dharma, F. A. (2018). Konstruksi realitas sosial: Pemikiran Peter L. Berger tentang kenyataan sosial. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(1), 1-9.
Dyatmika, T. (2021). Ilmu komunikasi. Zahir Publishing.
Fajrina, S. R. K. N. (2019). Studi konstruksi sosial Nikah Muda di kalangan para pelaku pada komunitas Klinik Nikah di Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Fauzi, M. (2018). Diktat Matakuliah Psikologi Keluarga. Psp Nusantara press
Ferdiany, U., & Syifaâ, R. (2005). Efektivitas Pelatihan Manajemen Pernikahan Terhadap Peningkatan Kesiapan Mental untuk Menikah. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 10(20).
Garland, C. (2018). Understanding trauma: A psychoanalytical approach. Routledge.
Handayani M. 2016. Peran Komunikasi antar Pribadi dalam Keluarga untuk Menumbuhkan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Visi PPTK PAUDINI. Vol. 11. No. 01. Hal 57 –64.
Handayani, P. A. L. (2022, August). Sikap Optimisme Dewasa Awal Terhadap Pernikahan yang Orang Tuanya Bercerai. In Prosiding Seminar Nasional Universitas Borobudur Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Vol. 1, No. 1).
Haryono, C. G. (2020). Ragam metode penelitian kualitatif komunikasi. CV Jejak (Jejak Publisher)
Hasibuan, W. F., Adiningtyas S. W., & Hadiyanto, A. (2023). Perkawinan dan perceraian: antaraa gejolak dan aktualisasi diri. Stiletto Book
Hurlock, Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Iqbal, M. (2020). Psikologi Pernikahan: Menyelami Rahasia Pernikahan. Gema Insani.
Kasemin, H. K., & M Si, A. P. U. (2016). Paradigma Teori Komunikasi dan Paradigma Penelitian Komunikasi. Media Nusa Creative (MNC Publishing).
Kholil, S. (2016). Metodologi Penelitian Komunikasi. Perdana Publishing
Kolis, N. Realitas Perkawinan Campuran Pekerja Migran Di Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo Perspektif fenomenologi.
Kriyantono, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenamedia Group
Kurniawati, D. (2016, November). Interpersonal Communications in Preventing Child Sexual Abuse. In 1st International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2016), 38-46. Atlantis Press
Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna, edisi pertama cetakan ke-1. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Littlejohn, Stephen W. dan Foss. (2014).Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Moeleca, B., & Yohana, N. (2015). Konstruksi realitas makna bajapuik pada pernikahan bagi perempuan pariaman di kecamatan pasir penyu (Doctoral dissertation, Riau University).
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif, Cetakan 36. ed. PT Remaja Rosdakarya.
Morissan, T. K., & hingga Massa, I. (2013). Jakarta. Kharisma Putera Utama.
Mulyana, D. (2016). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (dua puluh). PT Remaja Rosdakarya.
Nanik, N. (2014). Solution Focused Brief Therapy: Mengatasi Ketakutan Pengambilan Keputusan untuk Menikah Akibat Trauma Perceraian Orangtua dan Mayer-Rokitansky-Kuster Haüster (MRKH) Syndrome.
Ngangi, C. R. (2011). Konstruksi sosial dalam realitas sosial. Agri-Sosioekonomi, 7(2), 1-4.
North, C. S., Surís, A. M., Smith, R. P., & King, R. V. (2016). The evolution of PTSD criteria across editions of DSM. , 28, 3, 28(3), 197-208.
Nurbani. (2019). Komunikasi Antarpribadi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Nurdin, A. (2020). Teori Komunikasi Interpersonal Disertai Contoh Fenomena Praktis. Prenada Media.
Nuroniyah, W. (2023). Psikologi Keluarga. Zenius Publisher
Mufidah, A., & Dewi, D. K. (2022). Studi life history pada perempuan dewasa yang mengalami perceraian orang tua akibat perselingkuhan. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 9(3), 1-18.
Putri, S. O. (2010). Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Madya yang Bekerja. Sumatra Utara: Fakultas Psikologi USU.
Praptiningsih, N. A. (2016). Konstruksi Realitas Perempuan Pelaku Remarriage Pasca Perceraian Di Jakarta Dan Bandung. Communicare: Journal of Communication Studies, 3(2), 29-58.
Rahmah, S. (2019). Pola komunikasi keluarga dalam pembentukan kepribadian anak. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 13-31.
Rakhmat, J., & Surjaman, T. (2018). Psikologi komunikasi.
Reino Aryo D, M. (2022). Konstruksi Mahasiswa Broken Home Di Surabaya Dalam Mewujudkan Masa Depan Berkeluarga. Paradigma, 11(1).
Rumondor, P. C. (2011). Gambaran penyesuaian diadik pada pasangan dewasa awal di awal pernikahan. Humaniora, 2(1), 468-476.
Santrock, J. W. (2018). Life-span development. McGraw-Hill Education.
Sari. A, Hubeis. A. V. S, Mangkuprawira. S & Saleh. A. 2010. Pengaruh Komunikasi Keluarga dalam Fungsi Sosialisasi Keluarga terhadap Perkembangan Anak. Jurnal Komunikasi Pembangunan. Vol. 08. No. 02. Hal 36 – 45.
Siregar, Ira Nurdewita. (2021). Self-Disclosure Perempuan Korban HIV Dengan Konselor di Balai Rehabilitasi Sosial Orang Dengan HIV (BRSODH) “BAHAGIA” Medan. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alphabet.
Sumanto, M. A. (2014). Psikologi perkembangan. Media Pressindo.
Tambunan, N., & Hasibuan, E. J. (2023). Komunikasi Keluarga Bagi Orang Tua Single Parents.
Tamburaka, A. (2012). Agenda setting media massa. Jakarta: Rajawali Pers.
Tenri Awaru, A. O. (2021). Sosiologi Keluarga. Makassar: Media Sains Indonesia.
Terr, L. C. (2003). Childhood traumas: An outline and overview. Focus, 1(3), 322-334.
Turangan, D. D. (2010). Kekerasan dalam rumah tangga sebagai alasan perceraian.
Wheaton, B., Roszell, P., & Hall, K. (1997). The impact of twenty childhood and adult traumatic stressors on the risk of psychiatric disorder. Stress and adversity over the life course: Trajectories and turning points, 7, 50-72.
Witasari, A. N. (2022). The impact of divorce on daughter's mental readiness to marriage in Semanding Tuban (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Zaelani, A. Q. (2022). Mengungkap Fenomena Cerai Gugat di Bandar Lampung Oleh Damrah Khair dan Abdul Qodir Zaelani.
Zulkarnain, I., Butsi, F. I., & Daini, S. (2020). Traumatic Experience During Aceh Military Operations Area (DOM) on the Openness of Local Communities against Migrant Residents in Burni Pase Village, Aceh Province.